“Masa kecil yang unyu”
Sebuah cerita kisah seseorang di waktu
kecil yang tak terlupakan
Abdur Rouf

“Apapun yang terjadi ku kan selalu ada
untukmu
janganlah kau bersedih
cause everything gonna be oke”
(bondan & fade2blade)
“Masa kecil yang unyu”
Sebuah kisahku dari kecil yang berjudul “Masa kecil yang
unyu” yang menceritakan kehidupan dari waktu kecil hingga beranjak dewasa.
Cerita ini gambaran dari sebuah fenomena yang tak terlupakan dari waktu ke
waktu yang ku alami. Hingga saat ini masih teringat bayangan bayangan yang ada
masa lalu.
Kisah ku ini terekam dalam memori kepalaku yang teringat
sepanjang hidup yang tak terlupakan.
“Masa kecil yang unyu”
Bag. 1
Disaat aku seusia SD aku merasa bingung dan masih dalam
suasana unyu. Dalam benakku terpikir bermain, bermain dan bermain. Tak terhindar
dari apa yang selalu kuinginkan untuk memiliki sesuatu tersebut. Setiap kemana
mana masih dalam kasih sayang ibuku. Ibuku sangat perhatian kepadaku. Di saat
aku kelas 1 MI di sekolahan sekitar Jepara, aku selalu ingat saat ibuku
mengantar menjemputku ke sekolah. Bahkan pernah ibuku menemaniku ke dalam kelas
di sekolahan itu. Rasanya kalau tidak ada ibu, Aku ingin menangis. Ibuku
pekerjaanya seorang wiraswasta dan ayahku seorang Guru. Ibuku memiliki hati
yang baik, sopan dan bertanggung jawab. Sedangkan ayahku berwatak keras,
bijaksana dan tanggung jawab.
Ketika aku selesai pulang sekolah yang teringat aku selalu
bermain dengan tetanggaku. Aku bermain sepakbola,
gangsingan, dan bandeman. Saat itu aku suka bermain sepakbola karena
sepakbola adalah olahraga yang menguras stamina. Ibuku selalu melarang untuk
bermain bola. Tetapi aku tak peduli. Meskipun ibuku melarang aku bandel untuk
melanggarnya. Ketika suatu hari, saat aku menuju lapangan bola bersama teman-
teman, tiba-tiba ada sepeda wimcycle dari belakang yang menabrak ke arah
kakiku. Aku langsung teriak kesakitan. ”Tolong, tolong!” aku menangis
kesakitan. Aku berharap kakiku tidak patah. Setelah
itu, teman-teman menolongku. Aku bertanya pada teman-temanku : “Siapa yang tadi menabrakku?”(kataku dari
dalam hati dengan marah). Setelah aku bertanya kepada teman- teman, akhirnya
ada yang mengaku kepadaku. Dia bernama Hendy. Hendy adalah lawan mainku dalam
pertandingan sepak bola ini. Tak ku sangka dia segitunya kepadaku. Setelah itu,
dia mengaku bersalah kepadaku, dan minta maaf kepadaku. Dia terlihat menyesal
atas perbuatannya. Aku juga mengerti akan dia. Dan aku tak mau ada permusuhan
diantara kita. Akhirnya saya memaafkannya dia. Selanjutnya kita langsung
bermain bola meskipun agak sakit di kakiku. Aku bermain sebentar dan lalu
istirahat di bawah pohon. Setelah itu akhirnya pertandingan itu selesai dan
kita pulang ke rumah masing- masing.
“Masa kecil yang unyu”
Bag. 2
Saat kelas 6, ketika aku sedang pelajaran Matematika. Aku
sangat benci pelajaran ini, karena aku benci akan Gurunya yang galak. Guruku
bernama Nor Ubaidillah, panggilannya Pak Obed. Dia guru yang galak, jutek, dan
bahkan temen-temenku takut akan setiap bertemu. Pernah suatu saat temanku itu
tidur di kelas, langsung saja Pak Obed mendekati temanku itu, dan memukulnya
dengan pring (bambu yang sudah di bersihkan dari kulitnya yang biasa digunakan
untuk mengajar siswa di papan tulis) sampai patah pringnya. Temanku langsung
disuruh keluar dan tidak boleh ikut pelajaran itu. Pak Obed juga pernah
membuatku menangis. Saat absen dibacakan, aku merasa takut, gundah dan sedih.
karena saat kemarin itu kakekku meninggal dunia. Aku sudah mengirim surat izin
tidak berangkat kepada temanku yang bernama Ida. Ternyata, surat izinku tidak
sampai di sekolah. Suratnya ketinggalan dirumahnya. Aku sangat sedih karena
suratnya tidak sampai di sekolah. Setelah itu tiba-tiba Pak Obed memanggilku ke
depan kelas. Disaat aku berjalan ke depan
kelas, perasaanku bercampuran sedih dan takut. Setelah sudah di depan
kelas dihadapan teman-temanku, Pak Obed bertanya : “Nang, kenapa kamu kok nggak
berangkat sekolah kemaren ?” Aku menjawab : “ Saya kemarin tidak bisa berangkat
karena kakekku meninggal dunia.” Pak Obet membalasku dengan berkata : “Nang,
kamu sekarang bicara “Aku jomblo sebanyak 10 kali !” Dengan perasaan yang
terpaksa, aku mengucapkan kata itu. “Aku jomblo, aku jomblo, aku jomblo.”
(Sebanyak 10 kali). Di saat aku mengucapkan kata itu, aku menangis kencang di
depan kelas. Aku di tertawain semua teman-temanku sampai mereka terbahak-bahak.
Aku merasa sedih dan menuju ke bangku kelasku. Dan setelah pelajaran, saat
waktu istirahat aku diejek teman-temanku. Tetapi aku tak peduli. Bahkan sampai
pulang, mereka masih begitu. Di saat aku kelas 6 juga aku mengikuti lomba balap
karung yang diperebutkan oleh setiap kelas di sekolah itu. Babak pertama, aku
melawan kelas 4, aku mulai berkonsentrasi untuk bisa mengalahkannya. Dan akhirnya babak pertama menang dan
hingga partai final. Di final saya bertemu anak kelas 6. Sebelum partai final
yang akan di mulai hari besoknya, saya berdoa kepada Allah swt semoga hari
besok akan memenangkannya.
Pagi
sudah beranjak, saya pergi ke sekolah untuk bisa memenangkan Lomba itu. Dan
final di mulai. Terdengar bunyi peluit yang keras. Ketika itu saya langsung
memasukkan kakiku ke dalam karung itu dan berlari dengan kencang. Sampai tiga
kali,akhirnya aku yang menyentuh garis finish pertama. Aku tidak menyangka
semua ini bisa menjadi kenyataan. Ternyata Allah mengabulkan doaku. Aku
langsung menghampiri teman-temanku. Mereka mengucapkan selamat kepadaku. Aku
merasa senang dan gembira. Setelah itu aku pulang sekolah dan menyampaikan
kabar itu kepaa orang tuaku. Setelah 3 hari menunggu, akhirnya pengumuman lomba
itu disampaikan. Aku langsung tegang. Ketika pak As’ad memanggilku, aku
langsung ke depan asal suara dan Pak As’ad memberikan hadiah dalam bungkusan.
Aku berjabat tangan dengan Pak As’ad. Dan Pak As’ad berkata : “Selamat atas kemenanganmu jangan lupa akan prestasimu.” Aku
juga mengucapkan terima kasih kepadanya. Setelah itu aku pulang dan
merasakan bahagia dan senang.
“Ingatlah
Masa mudamu, saat kau sudah tua kelak, karena itu akan membuatmu teringat apa
yang kau lakukan dahulu.” (Abdur Rouf)
Nama lengkap saya Abdur Rouf. Lahir di
Jepara, 30 Nopember. Saya lahir di daerah terpencil Desa Troso Kecamatan
Pecangaan Jepara. Pendidikan Terakhir Madrasah Aliyah Troso lulus tahun 2011.
Dan sekarang melanjutkan Perguruan Tinggi INISNU (Institut Islam Nahdhatul
Ulama) Jepara. Hobi saya menulis. Karena dengan menulis bisa membuat
inspirasi-inspirasi yang muncul dari dalam manusia. Cita-cita saya ingin
menjadi orang yang sukses berguna bagi nusa dan bangsa Indonesia.
No comments:
Post a Comment