Saturday, June 6, 2015

“Masa kecil yang unyu”
Sebuah cerita kisah seseorang di waktu kecil yang tak terlupakan

Abdur Rouf


http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRLGia49h0ixbXf0wRP88PRwQhW3peOLImIJl7f-6uttBTyagL_8CNpRgCV Permata Indah Jepara 2013

“Apapun yang terjadi ku kan selalu ada untukmu
janganlah kau bersedih
cause everything gonna be oke
(bondan & fade2blade)



“Masa kecil yang unyu”
Sebuah kisahku dari kecil yang berjudul “Masa kecil yang unyu” yang menceritakan kehidupan dari waktu kecil hingga beranjak dewasa. Cerita ini gambaran dari sebuah fenomena yang tak terlupakan dari waktu ke waktu yang ku alami. Hingga saat ini masih teringat bayangan bayangan yang ada masa lalu.                                               
Kisah ku ini terekam dalam memori kepalaku yang teringat sepanjang hidup yang tak terlupakan.
“Masa kecil yang unyu”
Bag. 1
Disaat aku seusia SD aku merasa bingung dan masih dalam suasana unyu. Dalam benakku terpikir bermain, bermain dan bermain. Tak terhindar dari apa yang selalu kuinginkan untuk memiliki sesuatu tersebut. Setiap kemana mana masih dalam kasih sayang ibuku. Ibuku sangat perhatian kepadaku. Di saat aku kelas 1 MI di sekolahan sekitar Jepara, aku selalu ingat saat ibuku mengantar menjemputku ke sekolah. Bahkan pernah ibuku menemaniku ke dalam kelas di sekolahan itu. Rasanya kalau tidak ada ibu, Aku ingin menangis. Ibuku pekerjaanya seorang wiraswasta dan ayahku seorang Guru. Ibuku memiliki hati yang baik, sopan dan bertanggung jawab. Sedangkan ayahku berwatak keras, bijaksana dan tanggung jawab.
Ketika aku selesai pulang sekolah yang teringat aku selalu bermain dengan tetanggaku. Aku bermain sepakbola, gangsingan, dan bandeman. Saat itu aku suka bermain sepakbola karena sepakbola adalah olahraga yang menguras stamina. Ibuku selalu melarang untuk bermain bola. Tetapi aku tak peduli. Meskipun ibuku melarang aku bandel untuk melanggarnya. Ketika suatu hari, saat aku menuju lapangan bola bersama teman- teman, tiba-tiba ada sepeda wimcycle dari belakang yang menabrak ke arah kakiku. Aku langsung teriak kesakitan. ”Tolong, tolong!” aku menangis kesakitan. Aku berharap kakiku tidak patah. Setelah itu, teman-teman menolongku. Aku bertanya pada teman-temanku : “Siapa yang tadi menabrakku?”(kataku dari dalam hati dengan marah). Setelah aku bertanya kepada teman- teman, akhirnya ada yang mengaku kepadaku. Dia bernama Hendy. Hendy adalah lawan mainku dalam pertandingan sepak bola ini. Tak ku sangka dia segitunya kepadaku. Setelah itu, dia mengaku bersalah kepadaku, dan minta maaf kepadaku. Dia terlihat menyesal atas perbuatannya. Aku juga mengerti akan dia. Dan aku tak mau ada permusuhan diantara kita. Akhirnya saya memaafkannya dia. Selanjutnya kita langsung bermain bola meskipun agak sakit di kakiku. Aku bermain sebentar dan lalu istirahat di bawah pohon. Setelah itu akhirnya pertandingan itu selesai dan kita pulang ke rumah masing- masing.
“Masa kecil yang unyu”
Bag. 2
Saat kelas 6, ketika aku sedang pelajaran Matematika. Aku sangat benci pelajaran ini, karena aku benci akan Gurunya yang galak. Guruku bernama Nor Ubaidillah, panggilannya Pak Obed. Dia guru yang galak, jutek, dan bahkan temen-temenku takut akan setiap bertemu. Pernah suatu saat temanku itu tidur di kelas, langsung saja Pak Obed mendekati temanku itu, dan memukulnya dengan pring (bambu yang sudah di bersihkan dari kulitnya yang biasa digunakan untuk mengajar siswa di papan tulis) sampai patah pringnya. Temanku langsung disuruh keluar dan tidak boleh ikut pelajaran itu. Pak Obed juga pernah membuatku menangis. Saat absen dibacakan, aku merasa takut, gundah dan sedih. karena saat kemarin itu kakekku meninggal dunia. Aku sudah mengirim surat izin tidak berangkat kepada temanku yang bernama Ida. Ternyata, surat izinku tidak sampai di sekolah. Suratnya ketinggalan dirumahnya. Aku sangat sedih karena suratnya tidak sampai di sekolah. Setelah itu tiba-tiba Pak Obed memanggilku ke depan kelas. Disaat aku berjalan ke depan kelas, perasaanku bercampuran sedih dan takut. Setelah sudah di depan kelas dihadapan teman-temanku, Pak Obed bertanya : “Nang, kenapa kamu kok nggak berangkat sekolah kemaren ?” Aku menjawab : “ Saya kemarin tidak bisa berangkat karena kakekku meninggal dunia.” Pak Obet membalasku dengan berkata : “Nang, kamu sekarang bicara “Aku jomblo sebanyak 10 kali !” Dengan perasaan yang terpaksa, aku mengucapkan kata itu. “Aku jomblo, aku jomblo, aku jomblo.” (Sebanyak 10 kali). Di saat aku mengucapkan kata itu, aku menangis kencang di depan kelas. Aku di tertawain semua teman-temanku sampai mereka terbahak-bahak. Aku merasa sedih dan menuju ke bangku kelasku. Dan setelah pelajaran, saat waktu istirahat aku diejek teman-temanku. Tetapi aku tak peduli. Bahkan sampai pulang, mereka masih begitu. Di saat aku kelas 6 juga aku mengikuti lomba balap karung yang diperebutkan oleh setiap kelas di sekolah itu. Babak pertama, aku melawan kelas 4, aku mulai berkonsentrasi untuk bisa mengalahkannya. Dan akhirnya babak pertama menang dan hingga partai final. Di final saya bertemu anak kelas 6. Sebelum partai final yang akan di mulai hari besoknya, saya berdoa kepada Allah swt semoga hari besok akan memenangkannya.      Pagi sudah beranjak, saya pergi ke sekolah untuk bisa memenangkan Lomba itu. Dan final di mulai. Terdengar bunyi peluit yang keras. Ketika itu saya langsung memasukkan kakiku ke dalam karung itu dan berlari dengan kencang. Sampai tiga kali,akhirnya aku yang menyentuh garis finish pertama. Aku tidak menyangka semua ini bisa menjadi kenyataan. Ternyata Allah mengabulkan doaku. Aku langsung menghampiri teman-temanku. Mereka mengucapkan selamat kepadaku. Aku merasa senang dan gembira. Setelah itu aku pulang sekolah dan menyampaikan kabar itu kepaa orang tuaku. Setelah 3 hari menunggu, akhirnya pengumuman lomba itu disampaikan. Aku langsung tegang. Ketika pak As’ad memanggilku, aku langsung ke depan asal suara dan Pak As’ad memberikan hadiah dalam bungkusan. Aku berjabat tangan dengan Pak As’ad. Dan Pak As’ad berkata : “Selamat atas kemenanganmu jangan lupa akan prestasimu.” Aku juga mengucapkan terima kasih kepadanya. Setelah itu aku pulang dan merasakan bahagia dan senang.



“Ingatlah Masa mudamu, saat kau sudah tua kelak, karena itu akan membuatmu teringat apa yang kau lakukan dahulu.” (Abdur Rouf)
  

Nama lengkap saya Abdur Rouf. Lahir di Jepara, 30 Nopember. Saya lahir di daerah terpencil Desa Troso Kecamatan Pecangaan Jepara. Pendidikan Terakhir Madrasah Aliyah Troso lulus tahun 2011. Dan sekarang melanjutkan Perguruan Tinggi INISNU (Institut Islam Nahdhatul Ulama) Jepara. Hobi saya menulis. Karena dengan menulis bisa membuat inspirasi-inspirasi yang muncul dari dalam manusia. Cita-cita saya ingin menjadi orang yang sukses berguna bagi nusa dan bangsa Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Jina wajina lirik

 Jina wajina