Saturday, March 3, 2018

makalah Supervisi dan Penjaminanan Mutu Pendidikan Islam_KOMUNIKASI YANG BAIK


KOMUNIKASI YANG BAIK
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Supervisi dan Penjaminanan Mutu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:
Dr. H. M. Nasuka, M.Pd




Description: logo UNISNU

Disusun Oleh :
Abdur Rouf               (162610000341)


 

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA
2018



 

KATA PENGANTAR
Puja-puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul KOMUNIKASI YANG BAIK”
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen yang mengampu “Supervisi dan  Penjaminanan Mutu Pendidikan Islam“ dan teman - teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman- teman. Amin.







Jepara, 12 Januari 2018


ABDUR ROUF

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan proses administrasi dan interaksi antar elemen pada suatu organisasi atau lembaga, baik internal maupun eksternal. Tanpa adanya jalinan komunikasi yang baik dan benar besar kemungkinan semua proses di dalam organisasi/lembaga tersebut tidak akan dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam suatu organisasi/lembaga.
Terkait dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik sangatlah penting dimiliki oleh suatu pemimpin karena berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta mencapai efektifitas dalam kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manejemen konflik serta proses-proses organisasi lainnya.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian komunikasi ?
2.      Apa saja fungsi komunikasi?
3.      Bagaimana komunikasi yang baik dalam pembelajaran?

C.  Tujuan Masalah
1.    Untuk mengetahui konsep istilah komunikasi.
2.    Untuk mengetahui apa saja fungsi komunikasi.
3.    Untuk mengetahui komunikasi yang baik dalam pembelajaran.




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Konsep Komunikasi
Komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis atau dalam bahasa inggrisnya common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi berarti kita dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan seseorang. Jadi pengertian komunikasi secara harfiah adalah proses menghubungi atau mengadakan perhubungan.[1]
Dalam komunikasi diperlukan sedikitnya tiga unsur  yaitu sumber (source), berita atau pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber dapat berupa individu atau organisasi komunikasi. Berita atau pesan dapat berupa tulisan, gelombang suara atau komunikasi arus listrik, lambaian tangan, bendera berkibar, atau benda lain yang mempunyai arti. Sasaran dapat berupa seorang pendengar, penonton, pembaca, anggota dari kelompok diskusi, mahasiswa, dan lain-lain.
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.[2] Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Struktur organisasi cenderung mempengaruhi komunikasi, dengan demikian komunikasi dari bawahan kepada pimpinan sangat berbeda dengan komunikasi antar sesamanya.
J.L. Aranguren[3] dalam bukunya Human Communication menyatakan bahwa komunikasi adalah pengalihan komunikasi untuk memperoleh tanggapan. Sementara itu, Melvin L. De Fleur [4] mendefinisikan komunikasi sebagai pengkoordinasian makna antara seseorang dengan khalayak. John C. Merril[5] mengatakan bahwa komunikasi tidak lain adalah suatu penyesuaian pikiran, penciptaan perangkat simbol bersama di dalam pikiran para peserta atau singkatnya Don Fabun dalam bukunya The Transfer of Meaning mengatakan komunikasi adalah suatu peristiwa yang dialami secara internal, murni personal, dibagi dengan orang lain.[6] Menurut Weaver komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pikiran seseorang yang dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Menurut Gode, komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki dua orang atau lebih.[7] James A.F. Stoner dalam bukunya berjudul Manajemen, menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses di mana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara memindahkan pesan.[8] Sehingga secara garis besar komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, pikiran, perasaan, keahlian dari komunikator kepada komunikan untuk mempengaruhi pikiran komunikan dan mendapatkan tanggapan balik sebagai feedback bagi komunikator. Sehingga komunikator dapat mengukur berhasil atau tidaknya pesan yang di sampaikan kepada komunikan.
Di dalam organisasi dikenal dengan susunan organisasi formal dan informal. Komunikasi formal mengikuti jalur hubungan formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam struktur organisasi. Komunikasi informal arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing pribadi yang ada dalam organisasi tersebut.
Di dalam sebuah organisasi pemimpin adalah sebagai komunikator. Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Dia juga harus piawai dalam melakukan komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata, sementara komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak disampaikan dengan menggunakan kata-kata, berisi penekanan, pelengkap, bantahan, keteraturan, pengulangan, atau pengulangan informasi verbal. Komunikasi verbal yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan tutur kata yang ramah, sopan, dan lembut. Komunikasi non verbal dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan konsep-konsep yang abstrak misalnya kebenaran, keadilan,etika, dan agama secara non verbal misal menggunakan bahasa tubuh.

B.  Fungsi Komunikasi
Menurut weihric dan Koontz ada 6 fungsi yaitu :[9] 1) Menetapkan dan menyebarkan tujuan organisasi, 2) Mengembangkan rencana untuk mencapainya, 3) Mengorganisasi SDM dari sumber-sumber lain untuk menciptakan cara yang paling efektif dan efisien 4) Memilih, mengembangkan, dan menilai anggota-anggota dari organisasi, 5) Mengarahkan, mengatur, memotivasi, dan menciptakan suatu iklim dimana para komunitas bersedia untuk berkontribusi, 6) Mengontrol aksi/tindakan/kineria
Menurut Robbins ada 4 fungsi utama komunikasi yaitu:[10] 1) Kendali (control/pengawasan), 2) Motivasi, 3) Pengungkapan emosional, dan 4) Informasi.

C.  Komunikasi yang baik dalam pembelajaran
Komunikasi dikatakan baik apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang baik, yaitu:[11]
Pertama kejelasan, hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan. Kedua ketepatan, ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan.
Ketiga konteks, konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Keempat adalah Alur, Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap. Kelima budaya, Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.
Menurut Santoso Sastropoetro[12] komunikasi dikatakan baik apabila komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan, atau sering disebut dengan “the communication is intune”. Agar komunikasi dapat berjalan secara baik, harus dipenuhi beberapa syarat: (a) menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan, (b) menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti, (c) pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi pihak komunikan, (d) pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan, (e) pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan. Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif oleh siswa. Komunikasi efektif dalam pembelajaran harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung secara informal antara dua orang individu. Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena diantara kedua belah pihak terdapat hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan berlangsung efektif apabila pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan komunikasi antar pribadi.
Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan peserta belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena guru yang memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak pada tangan guru. Keberhasilan guru dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini. Wiranto Arismunandar mengatakan bahwa, tantangan guru adalah bagaimana dapat menjelaskan materi dengan baik, memberikan yang esensial dengan cara yang menarik, percaya diri, dan membangkitkan motivasi para siswanya. Komunikasi dan interaksi di dalam kelas dan di luar kelas sangat menentukan efektivitas dan mutu pendidikan.[13] Guru yang menjelaskan, siswa yang bertanya; berbicara dan mendengarkan yang terjadi silih berganti, semuanya itu merupakan bagian dari pendidikan yang penting serta berlaku dalam kehidupan yang sejahtera. Bertanya pun harus jelas serta menggunakan bahasa yang baik dan benar, supaya diperoleh jawaban yang baik dan benar pula. Komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran sangat berdampak terhadap keberhasilan pencapaian tujuan. Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Jika dalam pembelajaran terjadi komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa, maka dapat dipastikan bahwa pembelajaran tersebut berhasil. Sehubungan dengan hal tersebut, maka para guru , pendidik, atau instruktur pada lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Kemampuan komunikasi yang dimaksud dapat berupa kemampuan memahami dan mendesain informasi, memilih dan menggunakan saluran atau media, serta kemampuan komunikasi antar pribadi dalam proses pembelajaran.












BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Komunikasi dalam merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan yang akan diraih oleh suatu organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin hendaklah piawai dalam berkomunikasi baik itu verbal maupun non verbal.  Komunikasi yang baik  akan  akan mampu meningkatkan motivasi, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan hal ini akan mampu meningkatkan kinerja serta control kerja juga akan terlaksana dengan baik.
Komunikasi yang baik adalah merupakan hal yang sangat penting dalam membangun sebuah tujuan di sekolah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa lewat anak-anak didik yang dipercayakan oleh orang tua kepada guru sebagai pahlawan bangsa. Tetapi hal ini dapat tercapai jika seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam sekolah tersebut menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dan memahami yang lainnya untuk pencapaian program-program sekolah yaitu salah satunya mencerdaskan anak didik dalam pengetahuan, sikap dan keterampilannya.










DAFTAR PUSTAKA
Moedjiono, Imam, Kepemimpinan dan Keorganisasian, Yogyakarta:UII Press,2002

Sutaryo, Sosiologi Komunikasi, Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005

Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Indeks Gramedia, 2005

Munir, Abdulah, Menjadi Kepala Sekolah Efektif,  Yogyakarta :Ar-Ruzz media,2008

Maliki, Lestari G dan, Komunikasi yang Efektif, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2003

Pratikno, Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987

Arismunandar, Komunikasi dalam Pendidikan, Bandung: Departemen Teknik Mesin ITB, 2003



















[1] Imam Moedjiono, Kepemimpinan dan Keorganisasian, (Yogyakarta:UII Press,2002), hal.165
[2] Ibid, 167
[3] Sutaryo, Sosiologi Komunikasi, (Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005), hal. 43
[4] Ibid, hal. 44
[5] Ibid, hal. 45
[6] Sutaryo, Sosiologi Komunikasi, (Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005), hal. 43
[7] Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Indeks Gramedia, 2005), hal. 25
[8] Ibid, hal. 8
[9] Abdulah Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif,  (Yogyakarta :Ar-Ruzz media,2008), hal.44
[10] Ibid hal 45
[11] Maliki & Lestari G, Komunikasi yang Efektif, (Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2003),
hal. 59
[12]Pratikno, Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi, (Remadja Karya, Bandung: 1987)
[13] Arismunandar, Komunikasi dalam Pendidikan, (Departemen Teknik Mesin ITB, Bandung:
2003), hal. 39

No comments:

Post a Comment

Jina wajina lirik

 Jina wajina