KOMUNIKASI YANG BAIK
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah
Supervisi dan Penjaminanan Mutu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu:
Dr. H. M. Nasuka, M.Pd

Disusun Oleh :
Abdur Rouf (162610000341)
![]() |
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU)
JEPARA
2018
![]() |
KATA PENGANTAR
Puja-puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul “KOMUNIKASI YANG BAIK”
Tidak lupa
saya ucapkan terima kasih kepada dosen yang mengampu “Supervisi dan Penjaminanan Mutu Pendidikan Islam“
dan teman - teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
dengan selesainya tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman- teman.
Amin.
Jepara,
12 Januari 2018
ABDUR
ROUF
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi
merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan proses administrasi
dan interaksi antar elemen pada suatu organisasi atau lembaga, baik internal
maupun eksternal. Tanpa adanya jalinan komunikasi yang baik dan benar besar
kemungkinan semua proses di dalam organisasi/lembaga tersebut tidak akan dapat
berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Kemampuan
komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam suatu
organisasi/lembaga.
Terkait
dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik sangatlah penting dimiliki oleh
suatu pemimpin karena berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi, membimbing,
mengarahkan, mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan serta mencapai efektifitas dalam kepemimpinan,
perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manejemen konflik serta
proses-proses organisasi lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian komunikasi ?
2. Apa
saja fungsi komunikasi?
3. Bagaimana
komunikasi yang baik dalam pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk
mengetahui konsep istilah komunikasi.
2. Untuk
mengetahui apa saja fungsi komunikasi.
3. Untuk
mengetahui komunikasi yang baik dalam pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Konsep Komunikasi
Komunikasi
atau communication berasal dari
bahasa latin communis atau dalam bahasa inggrisnya common berarti sama. Apabila
kita berkomunikasi berarti kita dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu
persamaan dalam hal sikap dengan seseorang. Jadi pengertian komunikasi secara
harfiah adalah proses menghubungi atau mengadakan perhubungan.[1]
Dalam
komunikasi diperlukan sedikitnya tiga unsur yaitu sumber (source), berita atau pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber dapat berupa
individu atau organisasi komunikasi. Berita atau pesan dapat berupa tulisan,
gelombang suara atau komunikasi arus listrik, lambaian tangan, bendera
berkibar, atau benda lain yang mempunyai arti. Sasaran dapat berupa seorang
pendengar, penonton, pembaca, anggota dari kelompok diskusi, mahasiswa, dan lain-lain.
Komunikasi
organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di
antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi
tertentu.[2]
Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang
menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Struktur organisasi cenderung
mempengaruhi komunikasi, dengan demikian komunikasi dari bawahan kepada
pimpinan sangat berbeda dengan komunikasi antar sesamanya.
J.L. Aranguren[3] dalam bukunya Human Communication menyatakan bahwa
komunikasi adalah pengalihan komunikasi untuk memperoleh tanggapan. Sementara
itu, Melvin L. De Fleur [4] mendefinisikan komunikasi sebagai pengkoordinasian makna antara
seseorang dengan khalayak. John C. Merril[5] mengatakan bahwa komunikasi tidak lain adalah suatu penyesuaian
pikiran, penciptaan perangkat simbol bersama di dalam pikiran para peserta atau
singkatnya Don Fabun dalam bukunya The Transfer of Meaning mengatakan
komunikasi adalah suatu peristiwa yang dialami secara internal, murni personal,
dibagi dengan orang lain.[6] Menurut Weaver komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pikiran
seseorang yang dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Menurut Gode, komunikasi
adalah suatu proses yang membuat sesuatu yang semula dimiliki oleh seseorang
(monopoli seseorang) menjadi dimiliki dua orang atau lebih.[7] James A.F. Stoner dalam bukunya berjudul Manajemen, menyebutkan
bahwa komunikasi adalah proses di mana seseorang berusaha memberikan pengertian
dengan cara memindahkan pesan.[8]
Sehingga secara garis besar komunikasi adalah penyampaian informasi,
gagasan, pikiran, perasaan, keahlian dari komunikator kepada komunikan untuk
mempengaruhi pikiran komunikan dan mendapatkan tanggapan balik sebagai feedback
bagi komunikator. Sehingga komunikator dapat mengukur berhasil atau
tidaknya pesan yang di sampaikan kepada komunikan.
Di
dalam organisasi dikenal dengan susunan organisasi formal dan
informal. Komunikasi formal mengikuti jalur hubungan formal mengikuti
jalur hubungan formal yang tergambar dalam struktur organisasi. Komunikasi
informal arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing
pribadi yang ada dalam organisasi tersebut.
Di dalam sebuah
organisasi pemimpin adalah sebagai komunikator. Pemimpin yang efektif pada
umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif sehingga sedikit banyak akan
mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Dia juga harus
piawai dalam melakukan komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan dengan menggunakan
kata-kata, sementara komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak
disampaikan dengan menggunakan kata-kata, berisi penekanan, pelengkap,
bantahan, keteraturan, pengulangan, atau pengulangan informasi verbal. Komunikasi
verbal yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan tutur kata yang ramah,
sopan, dan lembut. Komunikasi non verbal dapat dilakukan dengan
mengkomunikasikan konsep-konsep yang abstrak misalnya kebenaran,
keadilan,etika, dan agama secara non verbal misal menggunakan bahasa tubuh.
B. Fungsi Komunikasi
Menurut
weihric dan Koontz ada 6 fungsi yaitu :[9]
1) Menetapkan dan menyebarkan tujuan organisasi, 2) Mengembangkan rencana untuk
mencapainya, 3) Mengorganisasi SDM dari sumber-sumber lain untuk menciptakan
cara yang paling efektif dan efisien 4) Memilih, mengembangkan, dan
menilai anggota-anggota dari organisasi, 5) Mengarahkan, mengatur, memotivasi,
dan menciptakan suatu iklim dimana para komunitas bersedia untuk berkontribusi,
6) Mengontrol aksi/tindakan/kineria
Menurut
Robbins ada 4 fungsi utama komunikasi yaitu:[10]
1) Kendali (control/pengawasan), 2) Motivasi, 3) Pengungkapan emosional, dan 4)
Informasi.
C. Komunikasi
yang baik dalam pembelajaran
Komunikasi dikatakan baik apabila terdapat aliran informasi dua
arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon
sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat
lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang baik, yaitu:[11]
Pertama kejelasan, hal ini
dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas
informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan. Kedua
ketepatan, ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang
benar dan kebenaran informasi yang disampaikan.
Ketiga konteks, konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Keempat adalah Alur, Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap. Kelima budaya, Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.
Ketiga konteks, konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Keempat adalah Alur, Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap. Kelima budaya, Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.
Menurut Santoso Sastropoetro[12] komunikasi dikatakan baik apabila komunikator dan komunikan
sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan, atau sering
disebut dengan “the communication is intune”. Agar komunikasi dapat
berjalan secara baik, harus dipenuhi beberapa syarat: (a) menciptakan suasana
komunikasi yang menguntungkan, (b) menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan
dimengerti, (c) pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat
bagi pihak komunikan, (d) pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang
dapat menguntungkan, (e) pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak
komunikan. Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif
jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan
dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif oleh siswa. Komunikasi
efektif dalam pembelajaran harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar
pribadi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Komunikasi antar pribadi
merupakan komunikasi yang berlangsung secara informal antara dua orang
individu. Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena diantara kedua belah
pihak terdapat hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan
berlangsung efektif apabila pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan
komunikasi antar pribadi.
Dalam
kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan,
agar terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan peserta belajar.
Keefektifan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung
dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena guru yang memegang kendali kelas,
maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif
terletak pada tangan guru. Keberhasilan guru dalam mengemban tanggung jawab
tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini.
Wiranto Arismunandar mengatakan bahwa, tantangan guru adalah bagaimana dapat
menjelaskan materi dengan baik, memberikan yang esensial dengan cara yang
menarik, percaya diri, dan membangkitkan motivasi para siswanya. Komunikasi dan
interaksi di dalam kelas dan di luar kelas sangat menentukan efektivitas dan
mutu pendidikan.[13]
Guru yang menjelaskan, siswa yang bertanya; berbicara dan mendengarkan yang
terjadi silih berganti, semuanya itu merupakan bagian dari pendidikan yang
penting serta berlaku dalam kehidupan yang sejahtera. Bertanya pun harus jelas
serta menggunakan bahasa yang baik dan benar, supaya diperoleh jawaban yang
baik dan benar pula. Komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran sangat
berdampak terhadap keberhasilan pencapaian tujuan. Komunikasi dikatakan efektif
apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan
informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku
komunikasi tersebut. Jika dalam pembelajaran terjadi komunikasi yang efektif
antara guru dengan siswa, maka dapat dipastikan bahwa pembelajaran tersebut
berhasil. Sehubungan dengan hal tersebut, maka para guru , pendidik, atau
instruktur pada lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan harus memiliki
kemampuan komunikasi yang baik. Kemampuan komunikasi yang dimaksud dapat berupa
kemampuan memahami dan mendesain informasi, memilih dan menggunakan saluran
atau media, serta kemampuan komunikasi antar pribadi dalam proses pembelajaran.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi
dalam merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan
tujuan yang akan diraih oleh suatu organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin
hendaklah piawai dalam berkomunikasi baik itu verbal maupun non
verbal. Komunikasi yang baik akan akan mampu
meningkatkan motivasi, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima
dengan baik dan hal ini akan mampu meningkatkan kinerja serta control kerja
juga akan terlaksana dengan baik.
Komunikasi yang baik adalah merupakan hal yang sangat penting
dalam membangun sebuah tujuan di sekolah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa
lewat anak-anak didik yang dipercayakan oleh orang tua kepada guru sebagai
pahlawan bangsa. Tetapi hal ini dapat tercapai jika seluruh pihak-pihak yang
terlibat dalam sekolah tersebut menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dan
memahami yang lainnya untuk pencapaian program-program sekolah yaitu salah
satunya mencerdaskan anak didik dalam pengetahuan, sikap dan keterampilannya.
DAFTAR PUSTAKA
Moedjiono, Imam, Kepemimpinan dan Keorganisasian, Yogyakarta:UII Press,2002
Sutaryo, Sosiologi
Komunikasi, Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005
Vardiansyah, Filsafat
Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Indeks Gramedia, 2005
Munir, Abdulah, Menjadi Kepala Sekolah Efektif,
Yogyakarta :Ar-Ruzz media,2008
Maliki, Lestari G dan, Komunikasi
yang Efektif, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2003
Pratikno, Berbagai Aspek
Ilmu Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1987
Arismunandar, Komunikasi
dalam Pendidikan, Bandung: Departemen Teknik Mesin ITB, 2003
[1] Imam Moedjiono, Kepemimpinan dan Keorganisasian,
(Yogyakarta:UII Press,2002), hal.165
[3] Sutaryo,
Sosiologi Komunikasi, (Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005), hal. 43
[4] Ibid,
hal. 44
[5] Ibid,
hal. 45
[6] Sutaryo,
Sosiologi Komunikasi, (Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2005), hal. 43
[7] Vardiansyah,
Filsafat Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Indeks Gramedia, 2005), hal. 25
[8] Ibid, hal. 8
[9] Abdulah Munir, Menjadi Kepala Sekolah Efektif, (Yogyakarta :Ar-Ruzz media,2008), hal.44
[10] Ibid hal 45
[11] Maliki & Lestari G, Komunikasi yang Efektif, (Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2003),
hal. 59
hal. 59
[13] Arismunandar,
Komunikasi dalam Pendidikan, (Departemen Teknik Mesin ITB, Bandung:
2003), hal. 39
2003), hal. 39
No comments:
Post a Comment